PENGALAMAN IKUT TES STAF PERANGKAT DESA

 Assalammualaikum wr wb semua

yorobun ...

sakabehe ...


Finally,  aku kembali setelah sekian lama aku ga nge-post apa-apa wkwkw, maafkan aku, aku harus mengumpulkan gairan dan minat buat nge-post di blog lagi. Kali ini aku kembali buat ceritain gimana sih rasanya ikut tes buat staf desa. Nah tahun ini, Alhamdullilah aku lulus kuliah, sidang pas awal (pake) banget diberlakukan psbb gara-gara corona!!! Astaga, padahal aku inget banget itu hari Jumat apa Sabtu sebelum hari-H sidang, ada edaran dari pemerintah sampe kampus kalo semua kegiatan kudu WFH alias work from home. Mana besok senin nya tanggal 16 Maret aku harus sidang, buat cerita lengkapnya aku post di lain waktu yaa, nanti aku sertakan linknya hehe.


Balik lagi ke topik pertama, karena statusku masih fresh graduate dan sialnya aku lulus pas corona, eh sebentar bukan sial yang tepat, pokoknya semuanya harus disyukuri mau keadaannya apapun itu, sore hari bapakku ngirim chat via WA kalau kelurahan tempatku tinggal buka lowongan sebagai dukuh (perangkat desa) dan staf desa, nah isi pesannya kira-kira kalau berminat bisa chat ke pak dukuhnya langsung. Awal liat syarat-syaratnya emang ribet. Ribet dan banyak printilannya, nah karena liat syarat-syaratnya, males sebenarnya daftar soalnya harus ngurus surat ini itu dan itu bolak balik dong wkwk. Buat lebih lengkap syaratnya, kalian bisa liat undang-undang tentang pengangkatan dan penjaringan perangkat desa ya. Syarat-syarat nya itu :

1. Harus berkewarganegaraan Indonesia

2. Tulis surat lamaran ditulis tangan ada tanda tangan materai terus dirangkap dua fotokopi

3. Fotokopi KTP yang udah dilegalisir

4. Surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan YME

5. Surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar NKRI 1945, mempertahakan dan memelihara keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika diatas kertas bermaterai.

6. Fotokpi ijazah dari SD sampai pendidikan terakhir yang udah dilegalisir

7. Fotokopi akta kelahiran yang udah dilegalisir

8. Surat keterangan sehat jasmani, rohani dan napza (berarti ini ada 3 surat ya yorobun)

9. Surat keterangan tidak pernah dipidana atau dihukum (ini harus ngurus skck dulu biar dapet suratnya ya)

10. Surat keterangan tidak dicabut hak miliknya (ini sama ngurusnya kayak yang diatas)

11. Daftar riwayat hidup.


Itu syarat-syaratnya. Sebenernya aku bingung setelah aku baca undang-undang tentang perangkat desa, soalnya di lowongan yang dikasih aku mau daftar jadi staf perangkat desa, tapi kalo di undang-undang gaada istilah staf, nah karena aku masih awam, aku baru tahu kalau jadi staf biasa, bukan masuk ke silsilah perangkat desa. Padahal, dari setelah mendaftar sampai hari-H tes aku belajar tentang perangkat desa, mulai dari soal-soal tertulis sampai tes praktiknya. Hari-H tes tanggal 12 November 2020, untuk urutan acaranya itu :

1. Tes Psikolog

2. Tes CBT sekalian tes praktik komputer

3. Wawancara (khusus yg lamar dukuh)

4. Pidato (khusus yg lamar dukuh)

Karena aku lamar jadi staf desa ya cuma ikut ujian dua sesi saja dan benaarrr sekali dugaanku, tes cbt sampe tes praktiknya beda jauh dari kisi-kisi soal yang kubaca dan pelajari. Mostly, tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, kayak soal TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) CPNS padahal aku belum pernah ikut CPNS . Aku bisa bilang begitu karena aku juga belajar soal-soal TWK jadi tau gitu. Pas pengumuman aku udah feeling kalo ga bakal lolos karena aku sendiri ga yakin ngerjain soal-soalnya, kalau untuk ujian praktiknya sih, Alhamdullilah aku bisa tapi sama saja jauh beda dari yang aku pelajari sebelumnya. Itu saja pengalamanku mengikuti staf desa, semoga bisa menjadi gambaran buat kalian yang mau mencalonkan diri jadi perangkat desa. Kalau untuk soal-soalnya gimana kalian bisa cari di google. sekiann

Komentar